Kemacetan jakarta semakin hari dirasa semakin menghimpit warga ibu kota. Dalam kondisi normal saja, kemacetan tak terelakkan. Ketika jam berangkat dan pulang kantor, kemacetan terjadi hampr di semua ruas jalan ibu kota. Kemacetan ini akan semakin parah apabila ada kecelakaan lalulintas atau genangan air akibat hujan. Bahkan ketika terjadi banjir, walau lokal. kemacetan yang terjadi pun ekstrem.
Misalkan, dari pasar minggu ke arah pancoran. ketika hari minggu, bisa ditempuh dalam hitungan 15 menit. Namun ketika jam berangkat dan pulang kantor, jarak yang sama akan ditempuh dalam 1 – 1,5 jam. Bahkan, apabila hujan ekstrem bisa jadi 5 jam waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut.
Beberapa masalah transportasi dan kemacetan di DKI Jakarta antara lain disebabkan oleh hal hal berikut :
1. Jumlah kendaraan
- Kendaraan pribadi di jakarta mencapai angka fantastis sebesar 5,7 juta unit.
- Kendaraan angkutan umum yang hanya berkisar 88.477 unit. Yang dirasa kurang memadai dibanding pengguna sarana transportasi.
- Perbandingan antara kendaraan umum dengan kendaraan pribadi adalah 98,5 : 1,5. Artinya, hanya 1,5 persen kendaraan yang lalu lalang di Jakarta ini adalah kendaraan umum.
2. Pengguna kendaraan
- Kebutuhan perjalanan dengan kendaraan bermotor di DKI Jakarta berkisar 20,7 juta perjalanan per hari.
- Kendaraan pribadi melayani sekitar 44% dan angkutan umum 56%. Efeknya adalah bahwa angkutan umum akan penuh sesak dan berjubel pada jam jam sibuk.
3. Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Pribadi
- Setiap hari bertambah 1,172 unit kendaraan bermotor, terdiri dari 186 unit mobil dan 986 unit sepeda motor.
4. Pertumbuhan Panjang Jalan
- Sementara itu, pertumbuhan panjang jalan dari tahun ke tahun tak kunjung bertambah. Paling paling pertambahan jalan sekitar 0.01 % per tahun. Karena desakan pertambahan penduduk dan parkir kendaraan, lebar jalan semakin menyusut dan tak mungkin semakin lebar.
Dari keempat hal diatas, jelas kemacetan ini akan menimbulkan dampak kerugian, baik financial maupun non financial. Dari data yang didapat dari beberapa sumber bahwa kerugian yang harus kita pikul sebesar 17,2 triliun per tahun, itu setara dengan 50 Milyar per hari.
Keempat hal diatas adalah faktor utama penyebab kemacetan. Namun, ada beberapa sebab yang lain diantaranya : jalan rusak, pertemuan jalur busway, pintu toll, parkir di bahu jalan dan proyek2 infrastruktur.